Minggu, 14 Desember 2014

Kualitas teknisi perawatan pesawat Indonesia berkelas dunia

Pemerintah menyatakan pasar perawatan pesawat di Tanah Air tengah terbuka lebar. Bermodal teknisi andal yang diakui hingga ke negara Timur Tengah, Indonesia diyakini mampu rajai pasar perawatan pesawat di kawasan ASEAN.

Sekretaris Direktorat Jendral Perhubungan Udara Kemenhub, Djoko Murhatmodjo, mengatakan sayangnya perkembangan bisnis perawatan pesawat tak sejalan dengan kualitas dan keahlian teknisi. Bahkan, pangsa pasar bisnis perawatan pesawat hanya 40 persen.

"Kami upayakan Indonesia bagian Timur memiliki bisnis perawatan pesawat, karena pesawat ke Timur juga banyak, kalau harus di Jakarta dulu lama jika ada perbaikan," ujarnya di Tangerang, Senin (8/12).

Saat ini, pelaku industri perawatan pesawat masih minim dengan permintaan yang tinggi. Maka dari itu, tak heran bisnis perawatan pesawat milik PT Merpati Nusantara Airlines masih beroperasi meski maskapai ini sudah setahun mengalami penutupan operasional lantaran merugi.

"Timur paling besar, Merpati masih jalan, upayakan ada lagi, kalau perlu di Papua," jelas dia.

Namun, dia mengakui tak gampang membesarkan bisnis perawatan pesawat lantaran memiliki investasi yang tak murah. "Investasi besar butuh peralatan, sumber daya manusia," ungkapnya.

Oleh karena itu, pihaknya mengundang beberapa pihak khususnya maskapai swasta untuk turut menjalin kerja sama di bidang perawatan pesawat.
"Kalau bisa swasta kenapa pemerintah, karena perkembangan transportasi udara sangat pesat, pertumbuhan hampir 15 persen per tahun, dalam waktu lima tahun akan menjadi 2 kali lipat," tutup dia.

0 komentar:

Posting Komentar