Rabu, 28 Januari 2015

2015, Garuda Indonesia Lebih Prioritaskan Asia daripada Eropa

Garuda_Indonesia_Airbus_A330_Arif_Fauzi_IMG_2865

Direktur Utama Garuda Indonesia Arif Wibowo mengatakan bahwa 2015 akan menjadi tahun konsolidasi bagi maskapai penerbangan plat merah tersebut. Latar belakangnya adalah kondisi keuangan perusahaan yang masih merugi dan kondisi perekonomian globa yang belum membaik. “Kami mendeklarasi 2015 sebagai year of consolidation dari Garuda,” kata Arif.
Arif mengatakan, pada tahun depan Garuda Indonesia akan memperlambat ekspansi karena beberapa tahun terakhir sudah cukup masif dalam melakukan penambahan rute baru. Meskipun demikian, kata dia, bukan berarti Garuda Indonesia akan mengurangi destinasi yang ada. Perusahaan akan menambahkan frekuensi penerbangan jika memang diperlukan, dan akan mengalihkan pesawat ke rute penerbangan lain yang memiliki potensi tinggi jika kapasitas yang ada dirasa sudah cukup atau malah berlebih.
Salah satu contohnya adalah Garuda Indonesia akan memperkuat pasar penerbangan di China dengan meluncurkan rute penerbangan baru Denpasar-Beijing pada 13 Januari 2015. “Kita akan memperkuat Garuda di China. Makanya nanti ada rute baru Denpasar-Beijing mulai pertengahan Januari,” ungkapnya.
Menurut Arif, melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat kemungkinan besar akan mengurangi jumlah kunjungan wisatawan Indonesia ke luar negeri. Sebaliknya, wisatawan dari luar akan diuntungkan dengan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat ini. “Tapi kita lihat beberapa negara sumber pasar wisatawan mancanegara kita juga mata uangnya terdepresiasi terhadap dolar,” papar Arif.
Arif mengakui bahwa pasar penerbangan Eropa, terutama Jerman dan Rusia, merupakan pasar wisatawan yang tinggi bagi Indonesia. Namun, dia mengungkapkan, Garuda Indonesia belum memprioritaskan pasar penerbangan Eropa, sehingga belum akan ada penambahan rute baru ke Eropa dalam waktu dekat. Praktis Garuda Indonesia hanya akan mengoperasikan rute penerbangan Jakarta-Amsterdam-London untuk perjalanan ke Eropa, sedangkan destinasi lain bisa diakses melalui kerja sama dengan maskapai penerbangan anggota SkyTeam. “Kami paham Eropa basisnya turis, tapi kita prioritasnya Asia dulu,” kata Arif.
Foto: Arif Fauzi/PhotoV2.com for Indo-Aviation.com

0 komentar:

Posting Komentar