Otoritas Bandara Mopah Merauke menginginkan adanya pembukaan rute baru yang menghubungkan Merauke dengan Maluku Tenggara, Nusa Tenggara, dan Bali. Selama ini jalur penerbangan itu belum tersentuh oleh maskapai penerbangan. “Jalur selatan saat ini memang belum tersentuh karena selama ini penerbangan selalu melalui pegunungan tengah wilayah Papua,” kata Kepala Otoritas Bandar Udara Merauke Chairul Batubara di Jakarta, Selasa (13/1/2015).
Chairul mengatakan, jalur selatan antara Merauke dan Maluku Tenggara memiliki pontensi yang cukup bagus, mengingat 70 persen masyarakat Maluku Tenggara berada di Papua, termasuk Merauke. “Selama ini, apabila masyarakat Maluku Tenggara ingin pulang kampung mereka harus memutar sangat jauh,” katanya.
Menurut Chairul, saat ini masyarakat yang berada di Merauke harus melalui Bandara Sentani Jayapura dan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar sebelum sampai di Maluku Tenggara. “Bahkan, mereka biasanya menginap dulu di Makassar, jadi mereka harus mengeluarkan ongkos yang sangat banyak untuk pulang kampung,” kata Chairul.
Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia melalui Direktur Operasi Kapten Novianto Herupratomo mengungkapkan bahwa Garuda Indonesia tertarik untuk membuka jalur selatan Papua, namun perusahaan juga perlu melihat pasar yang ada di sana. “Kami juga ingin melihat apakah ada potensi pasar di sana dan dilihat juga ketersediaan pesawatnya,” kata Novianto.
Novianto menambahkan, Garuda Indonesia mau membuka sebuah rute penerbangan jika memang memiliki potensi yang besar karena perusahaan penerbangan ini sudah tidak mendapatkan subsidi maupun suntikan dana dari pemerintah. “Intinya, kami ingin melihat dulu seberapa potensi pasar di sana sebelum kami membuka jalur baru dan ini kami juga lakukan untuk semua otoritas bandara yang ingin membuka jalur baru,” katanya.
Foto: ATR
0 komentar:
Posting Komentar