Maskapai penerbangan hibrid pertama di Malaysia, Malindo Air, berhasil membuka 21 rute penerbangan baru di tahun 2014 berkat strategil dual-hub yang diterapkannya. Malindo Air mengoperasikan dua pesawat Boeing 737-800 dan enam pesawat Boeing 737-900ER untuk melayani total 16 rute penerbangan melalui hub Kuala Lumpur International Airport 2 (KLIA2). Selain itu, perusahaan juga mengoperasikan 11 pesawat ATR 72-600 yang melayani total 10 rute penerbangan dari Subang Skypark Airport (Kuala Lumpur).
Malindo Air merupakan perusahaan penerbangan patungan antara National Aerospace and Defence Industries (NADI) asal Malaysia yang menguasai 51 persen saham dan Lion Group asal Indonesia dengan kepemilikan 49 persen saham. Malindo Air pertama kali beroperasi dengan meluncurkan rute penerbangan domestik dari Kuala Lumpur International Airport pada tahun 2013, menggunakan pesawat Boeing 737-900ER. Lima bulan kemudian, perusahaan meluncurkan hub kedua di Subang Skypark Airport menggunakan pesawat baling-baling ATR 72-600.
Saat ini Malindo Air menguasai hampir 10 persen pangsa pasar penerbangan domestik di Malaysia. AirAsia masih sangat mendominasi penerbangan domestik di Malaysia dengan pangsa pasar sebesar 45 persen. Maskapai penerbangan nasional Malaysia, Malaysia Airlines, berada di bawah AirAsia meskipun mengopersaikan lebih banyak penerbangan.
Di tahun 2015, Malindo Air akan meluncurkan rute penerbangan internasional baru ke Kathmandu di Nepal yang akan dimulai pada 6 Februari 2015. Selain itu, perusahaan juga akan membuka satu lagi rute penerbangan di India, dengan destinasi menuju Visakhapatnam yang dimulai pada 15 Februari 2015.
0 komentar:
Posting Komentar